![]() |
Akbar Tanjung dan Aburizal Bakrie |
"Kalau soal final itu dalam perpolitikan, apalagi pencalonan presiden kan tidak bisa kita katakan sudah final sebelum dicalonkan oleh partai, sebelum resmi disetujui oleh KPU. Sebelum itu kita tidak mengatakan final," kata Akbar kepada wartawan usai menghadiri pemakaman mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Feisal Tanjung di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (18/2).
Bagi Akbar, dalam dunia politik semua bisa terjadi. Karena itu dia lebih menekankan perlunya pemantauan terhadap elektabilitas Ical.
"Kami terus mencermati elektabilitas. Kalau naik terus ya kami dorong, tapi kalau turun kami bahas penyebabnya. Terhadap penyebab kita evaluasi untuk memperbaikinya," katanya.
Namun Akbar tak mempermasalahkan kalau sebagian besar kader Golkar menilai Ical adalah capres resmi Golkar. Akbar mengingatkan pentingnya elektabilitas bagi seorang capres, pastinya Ical tak ingin hanya berlaga di Pilpres tanpa memenanginya.
"Karena eletabilitas tinggi itulah bisa menjamin dia bisa terpilih. Kalau tidak tinggi, terntu kami perlu menganalisi apa yang menjadi penyebabnya, kenapa tidak naik," katanya.
Lalu mungkinkah capres Golkar diganti? "Tahun ini kan Pemilu masih panjang, Pilpres kan 2014 bulan Juli, masih ada waktu 1 tahun lebih. Kita akan nilai akan kita cermati terus, survei kita amati terus," tandasnya. (dtc)
Posting Komentar